Jenis Jenis Pidato Lengkap Beserta Penjelasannya – Jenis public speaking ada banyak sekali dan diperuntukkan bagi anda yang ingin mempunyai kemampuan public speaking yang baik. Tentu saja perlu dan bahkan wajib untuk mempelajari dan menguasai semua jenis bahasa tersebut.
Jenis Jenis Pidato Lengkap Beserta Penjelasannya
speechresearch – Secara umum pidato adalah suatu kegiatan dimana seseorang berbicara di muka umum atau di hadapan banyak orang untuk menyampaikan ide, pemikiran, pendapat, pengetahuan dan informasi apapun.
Oleh karena itu, bahasa saja tidak cukup untuk menyampaikan informasi dengan jelas. Komunikator yang baik menggunakan ekspresi wajah, nada suara, dan gerak tubuh saat berpidato untuk memperkuat informasi yang disampaikan.
Adapun jenis pidatonya dibagi menjadi tiga kategori jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Setidaknya muncul 15 jenis bahasa dari masing-masing kategori yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Di bawah ini adalah penjelasan detailnya.
Bahasa pada gilirannya adalah kegiatan menyampaikan gagasan, konsep, dan informasi kepada masyarakat. Satu atau lebih ide jelas disampaikan dengan tujuan berbeda. Ada yang ditujukan untuk bertukar informasi, mengundang Anda ke suatu kegiatan, dll.
Jadi, dilihat dari tujuan pidato, setidaknya ada 5 (lima) jenis pidato. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Pidato informatif
Pidato informatif adalah kegiatan bertutur yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada pendengar atau khalayak. Jadi pidato ini mengandung informasi yang cukup penting untuk diketahui banyak orang saat ini.
Karena tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi, maka informasi tersebut harus dijelaskan secara detail. Penting untuk memastikan semua pendengar fokus, penuh perhatian dan memahami informasi yang disampaikan.
Umumnya pembicara yang menyampaikan pidato tersebut mengemas pidatonya dengan teknik naratif atau teknik eksposisi. Teknik naratif dapat terdiri dari contoh-contoh yang menjelaskan apa yang dilakukan seorang tokoh.
Agar pendengar mempunyai gambaran terhadap informasi yang disampaikan dan memahaminya dengan baik. Sedangkan pada teknik ekspositori, informasi disampaikan dengan menyebutkan serangkaian analogi atau perumpamaan.
2. Pidato Deskriptif
Jenis pidato bermakna berikutnya adalah pidato deskriptif. Berbicara deskriptif adalah aktivitas vokal yang melibatkan deskripsi suatu situasi.
Sebagai contoh, pembicara ingin menjelaskan kondisi sulit yang dihadapi masyarakat dengan perekonomian lemah. Ia kemudian akan menggambarkan kesulitan-kesulitan tersebut secara nyata.
Jelaskan, misalnya berapa gaji yang diterima kepala keluarga, berapa biaya hidupnya, di mana dia tinggal, apa pekerjaannya, dan sebagainya.
Sehingga para pendengar dapat memperoleh gambaran yang sama jelasnya mengenai masyarakat ekonomi lemah. Representasi ini dapat menciptakan pemahaman dan membangkitkan rasa empati.
3. Pidato Persuasif
Selanjutnya adalah pidato persuasif, yaitu suatu kegiatan berbicara yang bertujuan untuk mengajak atau membujuk pendengar agar melakukan sesuatu yang disampaikan oleh pembicara.
Contohnya adalah ketika pembicara mengangkat topik sampah. Pemateri tidak hanya berbicara tentang bahasa sampah dan berbagi informasi mengenai dunia sampah. Ia juga mengajak para pendengar untuk terlibat dalam pengelolaan sampah.
Karena sampah itu sendiri bukanlah masalah yang ditangani pemerintah, melainkan masalah kolektif yang memerlukan dukungan semua pihak untuk mengatasinya. Tujuan dari pidato tersebut adalah untuk mengajak masyarakat agar lebih cerdas dalam mengelola sampah.
Ingin membuat dan mempelajari contoh? Contoh pidato persuasif dapat Anda baca di sini.
4. Pidato argumentatif
Dilanjutkan dengan pidato argumentatif, yaitu pidato yang bertujuan untuk membujuk pendengar agar mendukung gagasan, konsep, dan pendapat yang disampaikan pembicara.
Oleh karena itu, seorang pembicara yang percaya diri akan berusaha meyakinkan pendengarnya untuk memercayai apa yang diyakininya. Misalnya, jika pembicara berpendapat bahwa kebijakan pemerintah selalu tepat dan berpihak pada masyarakat.
Baca juga : Manfaat dan Tujuan Berbicara di Depan Umum
Pembicara kemudian akan memberikan serangkaian alasan logis atas pendapatnya. Sehingga para pendengar mempunyai pendapat yang sama atau setuju dengan pendapat tersebut.
5. Pidato santai
Terakhir adalah pidato santai, yaitu jenis pidato yang bertujuan untuk menghibur pendengarnya. Biasanya bersifat kekeluargaan dan diadakan sebagai bagian dari jamuan makan, pesta, hajatan dan sejenisnya.
Pidato biasanya dilengkapi dengan teks, yang teksnya dibaca oleh pembaca membacakan pidato pidato sepanjang pidato. Anda juga cukup membacakan bagian-bagian penting kemudian menyampaikannya kepada audiens dalam bahasa dan pemahaman Anda sendiri.
Jenis Jenis Pidato
Pidato ini bisa berisi ajakan, bisa berisi informasi, bisa juga berisi ilmu dan sebagainya. Oleh karena itu, pidato dibedakan menjadi 6 (enam) jenis ditinjau dari isi dan sifatnya. Yaitu:
1. Pidato sambutan
Jenis pidato yang pertama ditinjau dari isinya adalah pidato penyambutan. Pidato selamat datang adalah pidato yang membuka suatu acara dan biasanya berisi sambutan tentang acara tersebut.
Umumnya pidato sambutan disampaikan oleh beberapa orang penting dan relatif singkat. Untuk menjelaskan tema acara, konteks acara, dan dukungan pembicara terhadap acara tersebut.
2. Keynote Speech
Jenis yang kedua adalah keynote Speech, yaitu jenis pidato pada pembukaan suatu acara yang umumnya disampaikan oleh moderator atau moderator. Biasanya moderator membuka acara dengan perkenalan lalu menjelaskan struktur acara.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang cara membuat pembukaan yang mengesankan di sini.
3. Pidato informasional
Dilanjutkan dengan pidato informasional yang berisi instruksi kepada penonton tentang cara melakukan sesuatu selama acara berlangsung. Misalnya, menginstruksikan pendengar untuk memperhatikan video yang diputar di depannya, menginstruksikan pembicara untuk memberi tepuk tangan pada tamu tertentu, dan sebagainya.
4. Pidato pengukuhan
Bergantung pada kontennya, ada juga jenis pidato pengukuhan. Pidato pengukuhan adalah pidato yang disampaikan oleh orang penting yang membuka suatu acara atau pembukaan suatu usaha atau tempat.
Peresmian ini biasanya merupakan acara besar yang dihadiri banyak pihak. Salah satunya adalah pembicara yang akan membuka acara inti. Jadi isi pidatonya adalah pembukaan acara dan itu adalah pidato pembukaan.
5. Wacana tanggung jawab
Berikut ini merupakan wacana tanggung jawab yang isi pidatonya merupakan bentuk tanggung jawab terhadap terselenggaranya suatu peristiwa. Misalnya ada acara pembukaan hotel bintang lima.
Dalam hal ini jelas ada pihak yang bertanggung jawab. Pihak inilah yang nantinya akan memberikan pidato dan menyatakan bertanggung jawab atas kejadian yang terjadi saat ini.
6. Laporan pidato
Terakhir adalah pidato laporan yang berisi laporan atau hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Misalnya pada pembukaan suatu acara, seseorang bertugas menyajikan laporan kegiatan tersebut.
Jadi laporan kegiatan yang dikirimkan adalah laporan percakapan. Karena menjelaskan detail bisnis kepada pendengarnya dari awal hingga akhir. Laporan ini disusun secara sistematis sehingga mudah dipahami oleh pendengarnya.
Seperti yang telah disebutkan, pembicara dapat menggunakan teks dalam aktivitas pidatonya dan sebaliknya. Jadi setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengkomunikasikan informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, intervensi setidaknya dibagi menjadi 4 (empat) jenis, berdasarkan cara pengucapannya. Berikut detailnya:
1. Pidato spontan
Jenis pidatonya sangat berbeda-beda dan dilihat dari cara penyampaiannya, maka pidato tersebut merupakan pidato spontan. Pidato spontan adalah pidato yang disampaikan secara spontan atau tiba-tiba sehingga tidak memerlukan persiapan terlebih dahulu.
Sifatnya yang spontan membuat pembicara harus menyampaikan apa yang terlintas dalam pikirannya. Sebab pidato ini tidak mempunyai teks dan tidak ada informasi terlebih dahulu ketika pembicara diminta untuk berpidato.
Pidato yang diimprovisasi memungkinkan aktivitas berbicara lebih hidup karena pembicara berfokus pada pendengar dan sebaliknya. Hanya saja, tanpa persiapan yang matang, isi pidato masih bisa berisi ide-ide yang “mentah”.
2. Pidato naskah
Jenis yang kedua adalah pidato naskah, yang merupakan kebalikan dari pidato spontan. Pidato naskah adalah pidato dengan teks dimana pembicara membacakan teks pidato dari awal sampai akhir.
Pidato seperti ini sering digunakan untuk meminimalisir kesalahan dalam menyampaikan informasi kepada pendengar. Dengan cara ini bisa terlihat sempurna. Karena pembicara membaca teks, maka tidak terjadi “kontak mata” dengan pendengar. Hal ini menyebabkan pendengar tidak berkonsentrasi pada apa yang dibicarakan.
3. Pidato Penghafal
Pidato Penghafal adalah pidato yang didasarkan pada ingatan pembicara terhadap teks pidato yang telah disiapkan sebelumnya.
Jadi pembicara sudah memiliki teks pidatonya, ia tinggal mengingatnya lalu menyajikannya kepada hadirin sebagaimana ia rekam dalam ingatannya. Pidato ini menuntut penuturnya mempunyai daya ingat yang kuat.
Pidato ini menutupi kekurangan pidato spontan, sehingga gagasannya tidak lagi kasar. Hal ini juga memperbaiki kekurangan pidato tulisan tangan, yang memaksa pembicara untuk berkonsentrasi hanya pada teks pidatonya. Hal ini memungkinkan pembicara bermain-main dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh serta berkonsentrasi pada pendengar.
Hanya saja pidato jenis ini hanya cocok dan aman bagi pembicara yang memiliki daya ingat yang kuat. Jika Anda merasa mudah lupa, ucapan seperti ini otomatis tidak disarankan.
4. Extemporaneous Speech
Jenis pidato yang terakhir berdasarkan cara pengucapannya adalah pidato spontan. Pidato spontan adalah pidato yang mengingat bagian-bagian penting dari teks pidato dan disampaikan kepada khalayak dengan bahasa sendiri.
Jenis pidato ini bisa disebut yang terbaik dari semua jenis pidato yang dijelaskan di atas. Hanya saja, menyampaikan ceramah ini biasanya membutuhkan pemahaman yang tajam dan pengalaman yang luas.
Tidak mungkin bagi pembicara yang belum berpengalaman untuk langsung berpidato menggunakan teknik ini karena cukup sulit. Pidato ini kemudian dapat dengan mudah menjelaskan topik secara rinci kepada pendengar dan memastikan pemahaman yang baik.
Pidatoannya juga menjadi lebih hidup karena pembicara berkonsentrasi pada pendengar dan menjelaskan dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang sesuai. Sehingga pembicara dapat menarik perhatian pendengar sepanjang pidatonya.
Menariknya, pembicara bisa menyampaikan topik dengan fleksibel. Dapat menambahkan penjelasan untuk memperkuat informasi utama yang disampaikan kepada pendengar. Sehingga bobot pidatonya maksimal di mata pendengarnya.
Kegiatan berbahasa tentunya sudah tidak asing lagi bagi semua orang, baik yang sudah menginjak bangku SMP bahkan SD. Materi intervensi disampaikan oleh guru di kelas. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin sering kata tersebut diamalkan.
Khusus perguruan tinggi, mahasiswa yang aktif dalam organisasi atau jurusan komunikasi atau jurusan tertentu. Kegiatan diskursif di depan kelas dan di hadapan seluruh siswa seolah sudah menjadi rutinitas.