Pengertian Dan Ciri Pidato Persuasif

Ciri Pidato Persuasif

Pengertian Dan Ciri Pidato Persuasif – Saat menghadiri suatu acara, Anda pasti sering menyaksikan seseorang mengutarakan pendapatnya di depan banyak orang. Kegiatan menyampaikan pendapat biasa disebut dengan pidato. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa dapat diartikan sebagai ungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada banyak orang.

Pengertian Dan Ciri Pidato PersuasifCiri Pidato Persuasif

speechresearch – Pidato itu sendiri terbagi menjadi empat jenis, yaitu pidato informatif, pidato argumentatif, pidato responsif, dan pidato persuasif. Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai pidato persuasif, artikel kali ini akan menjelaskan pengertian dan contoh pidato persuasif secara detail.

Pengertian Pidato Persuasif

Pidato persuasif dapat diartikan sebagai jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mempengaruhi pikiran serta perasaan pendengarnya. Selain itu, pidato persuasif ditandai dengan meyakinkan pendengarnya dan mengajak mereka untuk merasa percaya diri dan bertindak sesuai dengan maksud pidato yang diberikan. Oleh karena itu, pidato persuasif harus memuat maksud yang didasarkan pada pemikiran atau pendapat yang logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Karakter pidato persuasif yang mengundang dan meyakinkan kepada audiens pada dasarnya harus menjadi sebuah Nilai keuntungan bagi kehidupan. Hal ini menjadikan pidato persuasif sebagai solusi alternatif yang ampuh dalam upaya membangun kesadaran kolektif sehingga masyarakat dapat terinspirasi untuk berkontribusi dan mengambil manfaat dari kehidupan dengan cara yang lebih baik dan kreatif. Di berbagai acara, Anda pasti sering menjumpai orang-orang yang memberikan pidato persuasif di depan orang banyak. Saat Anda memberikan pidato persuasif di depan orang banyak, terkadang tambahkan beberapa lelucon atau kata-kata lucu agar pendengar tidak bosan dan merasa lebih nyaman dan senang saat mendengarkan. Melalui tuturan seperti ini informasi lebih mudah diterima dan dipahami oleh pendengarnya.

Tujuan Pidato Persuasif

Setelah mengetahui pengertian pidato persuasif, langkah selanjutnya adalah menjelaskan tujuan pidato persuasif. Sebelumnya harus diketahui tujuan umum pidato, antara lain:

1. Informatif, yaitu menyampaikan pengetahuan dan pemahaman kepada pendengarnya.
2. Argumentatif, yaitu Ciptakan kepercayaan di antara pendengar.
3. Kegiatan rekreasi, yaitu menyampaikan pendapat atau pesan yang menghibur pendengarnya sehingga menimbulkan efek bahagia.
4. Persuasif, yaitu membujuk pendengar agar secara sadar dan sukarela mengikuti maksud tuturan yang disampaikan.

Baca Juga : Meningkatkan Percaya Diri Saat Public Speaking

Ciri-ciri bahasa persuasif

Bagian ini menjelaskan ciri-ciri bahasa persuasif. Ketika Anda mengetahui dan memahami pengertian dan tujuan bahasa persuasif, Anda dapat lebih mengenali ciri-ciri bahasa persuasif dan lebih mudah membedakannya dengan jenis bahasa lainnya. Sekarang Anda dapat menarik kesimpulan tentang ciri-ciri bahasa persuasif. Berikut ciri-ciri teks bahasa persuasif. Ciri-ciri pidato persuasif yang pertama adalah mengharukan atau mengajak. Selanjutnya, ciri kedua dari pidato persuasif adalah membangkitkan respon yang diharapkan melalui pengucapan dan membangkitkan emosi dan tindakan pendengar setelah mendengar pidato persuasif.

Struktur Pidato Persuasif

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan ciri-ciri pidato persuasif, selanjutnya kami akan menjelaskan struktur yang biasa digunakan dalam menyampaikan pidato persuasif. Berikut tiga elemen utama yang dapat Anda gunakan untuk menyusun pidato yang mengundang atau persuasif, antara lain:

Pembukaan pidato persuasif ada tiga bagian, dimulai dengan sapaan awal, kata hormat, hingga ucapan terima kasih.

a. Salam

Salam biasanya diucapkan untuk menyapa pendengar pertama kali. Sambutan pembuka sendiri terjadi tergantung situasi atau waktu dan konteks kehadiran penonton. Beberapa ucapan pembuka yang umum digunakan adalah “Guten Morgen”, “Guten Tag” atau “Guten Abend” dan dapat dimodifikasi menyesuaikan waktu, situasi dan konteks audiens.

b. Pidato (sapaan)

Pidato atau penghormatan ini mengandung maksud sebagai bentuk penghormatan orang yang menyampaikan pidato kepada khalayak yang hadir. Selain itu, untuk mematuhi tata krama yang berlaku, penonton yang hadir, sesuai dengan tingkat sosial atau usia yang lebih tua, harus terlebih dahulu diberi salam atau dihormati.

c. Ungkapan Syukur

Ungkapan Syukur dapat dipahami sebagai wujud syukur dan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah kepada pendengarnya sehingga dapat berpartisipasi dalam acara tersebut.

Pidato Persuasif

2. Isi Pidato

Struktur pidato persuasif selanjutnya yang biasanya digunakan setelah pembukaan adalah penyampaian isi pidato. Bagian isi pada dasarnya merupakan inti dari sebuah pidato. Pada bagian ini pembicara atau penyampai pidato mengemukakan pendapat, gagasan, alasan, berbagai informasi penting, dan tentunya pesan sambutan dan semangat bagi pendengarnya. Saat mempersiapkan isi pidato, Anda harus menggunakan alasan yang kuat dan mengandalkan informasi faktual untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan.

3. Menutup Pidato

Setelah Anda menyampaikan isi pidato persuasif kepada audiens, maka tugas pembicara selanjutnya adalah menutup pidatonya. Penutup pidato persuasif dapat diartikan sebagai bagian akhir dari sebuah pidato. Berikut tiga hal yang harus dilakukan untuk mengakhiri pidato persuasif, antara lain:

a. Menyampaikan harapan melalui ide dan pesan sehingga dapat memberi manfaat bagi pendengarnya.
b. Meminta maaf kepada pendengar atas berbagai kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan secara tidak sengaja.
c. Ucapkan terima kasih kepada hadirin yang telah mendengarkan pidatonya.
d. Penutup.

Kaidah linguistik pidato persuasif

Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pidato persuasif adalah untuk menyampaikan gagasan dan pesan dalam bentuk himbauan dan ajakan. Di antara kaidah kebahasaan yang terlibat dalam tuturan persuasif dapat dikatakan: gaya bahasa atau ciri-ciri tuturan persuasif yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan bahasa yang digunakan dalam jenis tuturan lainnya. Berikut kaidah kebahasaan yang lazim terdapat dalam tuturan persuasif, antara lain:

1 Kalimat Aktif

Kalimat aktif dalam pidato persuasif dapat dipahami sebagai kalimat yang mendorong subjek untuk aktif melakukan aktivitas secara maksimal.

Contoh penggunaan kalimat aktif yaitu:
Warga desa kami mempunyai semangat kebersamaan atau gotong royong yang sangat tinggi, banyak warga desa tetangga yang mengenali semangat tersebut. penduduk kota kami.

2. Kata tugas

Kata tugas dalam pidato persuasif dapat diartikan sebagai semacam kategori kata dalam tata bahasa Indonesia, yang terdiri atas preposisi, konjungsi, artikel, dan kata seru.

Contoh penggunaan kata tugas dalam bentuk suatu kalimat yaitu:
Mari kita lestarikan dan pelihara keharmonisan desa tercinta agar nilai sahabat setia selalu tumbuh dan berkembang meski banyak tantangan dan masa perubahan yang tidak bisa kita hindari lagi.

3. Kosakata emosional

Kosakata emosional dalam bahasa persuasif, yaitu kosakata yang mempunyai hubungan dengan emosi atau perasaan. Kosakata emosional biasanya digunakan ketika pendengar yang mendengar pidato persuasif dapat tersentuh emosinya.

Contoh penggunaan kosakata emosi dalam sebuah kalimat:
Hal ini bisa terjadi karena warga desa kami memiliki semangat kebersamaan dan gotong royong yang luar biasa.

4. Kosakata Ilmiah

Kosakata atau istilah ilmiah dalam pidato persuasif mempunyai arti kosa kata yang sering digunakan hanya pada bidang keilmuan tertentu.

Contoh penggunaan kosakata ilmiah dalam sebuah kalimat yaitu:
Salah satu perubahan yang dapat kita rasakan akhir-akhir ini adalah perkembangan dunia internet yang sangat pesat, hal ini disebabkan Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter hingga telegraf di tengah masyarakat.

5. Sinonim

Sinonim dalam tuturan persuasif dapat dipahami sebagai persamaan atau persamaan makna suatu kata.

Contoh penggunaan sinonim dalam sebuah kalimat adalah:
Sikap egois dan individualistis tidak akan mempengaruhi kemajuan desa kita.

6. Kata benda abstrak

Dalam tuturan persuasif, kata benda abstrak mempunyai arti kata-kata yang memberikan pernyataan tentang suatu benda abstrak atau tidak berwujud. Sebab, benda-benda abstrak pada dasarnya tidak dapat ditangkap oleh panca indera. Yang membedakannya adalah golongan kata benda abstrak atau biasa disebut kata benda abstrak, yang menyatakan segala benda dan segala sesuatu yang diobjektifikasi.

Contoh kata benda abstrak dalam kalimat yaitu:
Solidaritas sosial sangat penting untuk selalu dijaga dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat kita sehari-hari.