Contoh Pidato Tentang Kemerdekaan 17 Agustus 2024 – 17 Agustus telah jadi sebuah kegiatan rutin tahunan. Masyarakat Indonesia memberinya nama dan merayakannya dalam sebuah lagu “Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita…”. Di berbagai tempat disusun berbagai ritual, setiap pagi pidato yang mengobarkan api nasionalisme dibacakan kembali.
Contoh Pidato Tentang Kemerdekaan 17 Agustus 2024
speechresearch – Upacara 17 Agustus adalah puncak acara dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Inti pada rangkaian upacara ini biasanya terletak pada pidato yang akan dibacakan oleh pemimpin.
Pidato Hari Kemerdekaan biasanya memuat pesan-pesan perjuangan dan rasa syukur atas kemerdekaan dari penjajahan. Isi pidatonya mungkin juga dimaksudkan sebagai mengenang para pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Di bawah ini lima contoh teks pidato bertema kemerdekaan.
1. Assalamualaikum wr, wb.
Pemimpin Yang Terhormat,
Bapak dan Ibu Yang Terhormat,
Dan Rekan-rekan Yang Terhormat.
Mari kita naik ke hadirat Allah Sut dengan puji dan syukur. Berkat ribuan rahmat dan hidayah Tuhan, kita bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat. Nabi Muhammad SAW akan terus menerima shalawat dan salam.
Memang di hari yang sangat bersejarah ini saya berkesempatan menyampaikan beberapa patah kata dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia di sekolah favorit saya.
Baca juga : 7 Etika Berbicara yang Baik
Hadirin yang terhormat,
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, negara kita mengadakan pesta untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus merupakan hari dimana seluruh bangsa Indonesia mengenang prestasi para pahlawan yang meraih kemerdekaan.
Ungkapan rasa syukur, bangga dan gembira atas perdamaian di negara kita, Indonesia. Seruan kemerdekaan bergema di seluruh negeri, dengan deklarasi kemerdekaan, sorakan dan seruan tegas. Gratis, gratis, gratis!
Tamu yang Terhormat,
Sebagaimana diketahui, meraih kemerdekaan bukanlah hal yang mudah. Semuanya memerlukan perjuangan fisik dan mental.
Selama ratusan tahun, tanah kami telah dijajah dan diinjak-injak oleh penjajah yang brutal, merampas kemerdekaan dan kemakmuran kami. Ribuan peperangan, ribuan nyawa dan ribuan liter darah dikorbankan.
Namun, seperti ulat yang tidak bisa bertahan selamanya, para pahlawan akhirnya bisa memperoleh kemerdekaan. Jalan Pegansan Timur menjadi saksi bisu saat deklarasi ini pertama kali diumumkan.
Akhirnya para jet tempur mampu dengan bangga menerbangkan saka merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dear Guest,
Setelah mendengar tentang kerja keras dan kegigihan para pahlawan kita dalam meraih kemerdekaan, kami sebagai warga negara Indonesia ingin menghormatinya dengan mengisi hari kemerdekaan ini dengan berbagai hal yang positif. Untuk membangkitkan semangat dan membangun bangsa yang besar. Meningkatnya rasa nasionalisme membuat kita bisa berpartisipasi dalam perayaan kemerdekaan.
Semangat nasionalisme yang tinggi dapat kita ungkapkan dengan berbagai cara. Namun yang terpenting bagi kita para pelajar adalah belajar, belajar, belajar agar kita bisa bangga atas nama Indonesia dan negara kita.
Belajar itu tidak sulit, apalagi jika nasionalismenya kuat. Oleh karena itu, marilah kita menjadi generasi yang mengabdi pada tanah air dan bangsa.
Tamu yang terhormat,
Hanya itu yang bisa saya katakan. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua.
Kurang lebih saya akan berbicara dan meminta maaf dengan serendah-rendahnya. Terima kasih atas perhatian Anda.
wabirahitawfik walhidaya wassalamualaikum wr, wb.
Baca juga : Aneka Resep Puding Lezat yang Baru Dibuat –
Semoga damai menyertai Anda dan rahmat dan berkah Allah. Para tamu yang saya hormati, marilah kita panjatkan puji dan syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT atas kehadiran-Nya. Karena atas karunia dan limpahan Tuhan kita dapat berkumpul kembali untuk merayakan hari ulang tahun ke 79 berdirinya Negara Republik Indonesia. Tamu yang Terhormat, Tepat 79 tahun yang lalu, Indonesia mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka. Bebas dari segala kolonialisme fisik dan spiritual yang dialami negara ini selama berabad-abad.
Perjuangan kemerdekaan sangatlah sulit dan memerlukan resiko baik jiwa maupun raga. Pahlawan lokal dan nasional siap mengorbankan hidup mereka untuk melindungi Ibu Pertiwi. Dari senjata sederhana seperti bambu runcing hingga persenjataan modern, mereka bertempur dengan gagah berani melawan penjajah yang kejam. Para tamu yang saya hormati, Setelah Pidato Kemerdekaan 79 tahun yang lalu, apakah kita sudah merdeka sepenuhnya?
Secara fisik kita sebenarnya sudah merdeka dan diakui sebagai bangsa yang berdaulat. Namun kita perlu memahami hal lain. Dengan kata lain, kolonialisme saat ini lebih bersifat spiritual. Akibat globalisasi, segala sesuatunya berubah dengan cepat dan tidak terduga. Hal ini mengancam kedaulatan negara. Kedaulatan nasional kini terancam bukan oleh perang bersenjata, melainkan perang gagasan, gagasan, dan produk. Beberapa waktu lalu, kita menyelenggarakan partai politik demokratis dengan pemilihan langsung. Namun pemilu tersebut nampaknya terjadi perang antar pendukung pasangan calon.
Berita palsu, penistaan, dan kebencian merajalela di media sosial sehingga merusak jalinan persatuan dan kesatuan bangsa. Persahabatan yang dulunya damai kini hancur karena berbagai keputusan. Kebencian yang mendalam seolah menjadi senjata ampuh untuk menghancurkan negara ini dari dalam. Presiden Sukarno pernah berkata kepada tamunya: “Perjuangan kita mudah karena kita hanya mengusir penjajah, namun perjuangan kalian lebih berat karena melawan negara kalian sendiri.” Hal ini terbukti benar.
Benih-benih perpecahan saat ini banyak terlihat di berbagai bidang kehidupan, terutama di media sosial yang tidak terkendali. Namun sebagai sebuah bangsa, kita telah membuktikan bahwa kita tidak akan melewati batas perpecahan. Perbedaan tidak menghancurkan negara ini, namun memperkuatnya. Kesadaran historis yang menciptakan negara ini tidak akan pernah bisa dihancurkan di luar perbatasannya. Patriotisme akan terus mengakar di seluruh masyarakat Indonesia.
Tamu yang Terhormat,
Mari kita lupakan dan kubur kebencian yang masih ada dalam diri kita. Saatnya kita kembali berharap untuk membangun bangsa ini dengan karya terbaik kita. Dengan karya-karya terbaiknya, negara ini akan terus disegani dan disegani di seluruh dunia. Bangun kembali ikatan antar saudara yang putus karena perbedaan keputusan. Negara ini tidak bisa kuat tanpa persatuan yang kuat. Dalam rangka memperingati 79 tahun berdirinya Negara Republik Indonesia, marilah kita mengabdikan diri untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Indonesia mengharapkan karya terbaik dari orang-orang terbaik. Demikianlah pidato singkat memperingati hari ulang tahun ke-79 berdirinya Republik Indonesia. Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap adil, jaya, maju dan abadi sampai akhir zaman.
Wassalamualaikum wr, wb.